Bahaya Virus Ebola Bagi Kehidupan Manusia - Dan virus ebola bisa menyerang Anda atau siapa saja.
Pada saat ini ini
virus ebola masih belum ditemukan obatnya. Untungnya di Indonesia virus
ini tidak menjadi wabah. Berbeda dengan di Guinea, virus ini merajalela.
Kisah seorang pria yang lingkungan dan seluruh keluarganya tertimpa
virus ebola dan satu persatu meninggal dunia, hanya dia yang mampu
bertahan terhadap virus ini.
Korban meninggal akibat serangan Ebola di Guinea terus berjatuhan.
Sayangnya, tidak ada obat yang dapat menyembuhkan Ebola, tetapi penangan
dini dapat membuat pasien tetap bertahan hidup. Pria ini, adalah satu
pasien yang berhasil bertahan hidup.
Bahaya Virus Ebola Bagi Kehidupan Manusia
Kapada BBC, pria yang menolak disebutkan identitasnya itu menuturkan kisahnya.
Awalnya ia mengalami sakit kepala, diare, nyeri pada punggung, dan
muntah-muntah. Ia pun segera memeriksakan diri. Dokter pertama yang ia
temui di pusat kesehatan desa mengatakan bahwa ia terkena malaria. Baru
kemudian dokter di Rumah Sakit di Conarkry memberi tahu bahwa ia
terinfeksi virus Ebola.
Mendengarnya, Moussa, sebut saja begitu, merasa sangat tertekan.“Saya merasa sangat tertekan. Saya telah mendengar tentang Ebola,
jadi ketika dokter memberi tahu, saya sangat ketakutan,” ujarnya.
Moussa mencoba untuk tetap optimis meskipun terkadang ia merasa
ketakutan ketika melihat beberapa anggota keluarganya meninggal satu per
satu, tepat di depan matanya. Ada kalanya juga ketika ia merasa
kematian semakin dekat. Tekanan itu terutama ia rasakan ketika melihat
dua pamannya meninggal dan tubuh mereka dibawa pergi.
Meski demikian, Moussa beruntung karena terus mendapat dukungan serta
suntikan semangat dari para dokter di Medecins Sans Frontiers (MSF).
Beberapa saat setelah mendapat penanganan di rumah sakit, kondisi Moussa
pun perlahan mulai membaik.
Virus Ebola Berdasarkan Situs Wiki
Penyakit virus ebola (EVD) atau demam berdarah Ebola (EHF) adalah penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus Ebola. Gejalanya biasanya dimulai dua hari hingga tiga minggu setelah terjangkit virus, dengan adanya demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan sakit kepala. Biasanya diikuti dengan mual, muntah, dan diare, serta menurunnya fungsi liver dan ginjal. Pada saat itu, beberapa orang mulai mengalami masalah pendarahan.
Penyebab dan diagnosis virus ebola
Virus mungkin didapatkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi (biasanya monyet atau kelelawar).Penyebaran lewat udara belum pernah tercatat dalam lingkungan alami.
Kelelawar buah diyakini dapat membawa dan menyebarkan virus tanpa terjangkit. Begitu terjadi infeksi pada manusia, penyakit ini dapat menyebar pada orang-orang. Pria yang selamat dari penyakit ini dapat menularkannya lewat sperma selama hampir dua bulan.
Untuk membuat diagnosis, biasanya penyakit lain dengan gejala serupa, seperti malaria, kolera dan demam berdarah virus lainnya harus dikecualikan terlebih dahulu. Untuk memastikan diagnosis, sampel darah diuji untuk antibodi virus, RNA virus, atau virus itu sendiri.
Pencegahan Virus ebola
Pencegahannya meliputi upaya mengurangi penyebaran penyakit dari monyet dan babi yang terinfeksi ke manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan memeriksa hewan tersebut terhadap infeksi, serta membunuh dan membuang hewan dengan benar jika ditemukan penyakit tersebut.
Memasak daging dengan benar dan mengenakan pakaian pelindung ketika mengolah daging juga mungkin berguna, begitu juga dengan mengenakan pakaian pelindung dan mencuci tangan ketika berada di sekitar orang yang menderita penyakit tersebut. Sampel cairan dan jaringan tubuh dari penderita penyakit harus ditangani dengan sangat hati-hati.
Belum ada pengobatan khusus untuk penyakit ini, upaya untuk membantu orang yang terjangkit meliputi pemberian terapi rehidrasi oral (air yang sedikit manis dan asin untuk diminum) atau cairan intravena.
Penyakit ini memiliki tingkat kematian yang tinggi: seringkali menewaskan antara 50% hingga 90% orang yang terinfeksi virus. EVD pertama kali diidentifikasi di Sudan dan Republik Demokratik Kongo. Penyakit ini biasanya mewabah di wilayah tropis Afrika Sub-Sahara.
Sejak tahun 1976 (ketika pertama kali diidentifikasi) hingga 2013, kurang dari 1.000 orang per tahun telah terinfeksi.Wabah terbesar hingga saat ini adalah wabah Ebola Afrika Barat 2014 yang sedang terjadi, dan melanda Guyana, Sierra Leone, Liberia dan kemungkinan Nigeria. Hingga bulan Agustus 2014, lebih dari 1600 kasus telah diidentifikasi. Upaya sedang dilakukan untuk mengembangkan vaksin, namun belum membuahkan hasil.
Semoga saja di Indonesia tidak ada korban virus ebola. Namun
sebaiknya kita tetap menjaga kesehatan mengatur pola hidup sehat. Demikianlah artikel mengenai virus ebola yang berjudul "
Bahaya Virus Ebola Bagi Kehidupan Manusia" dan semoga brmanfaat buat kita semua.